Minggu, 18 Oktober 2015

Pengertian OOT ( Over The Top )

Nama Matakuliah                : E-Application
Nama                                    : I Gusti Ngurah Yoga Pawitra
NIM                                      : 1404505052
Nama Dosen                         : I Putu Agus Eka Pratama ST.,MT
Jurusan                                  : Teknologi Informasi
Fakultas                                 : Teknik
Universitas                            : Udayana


Definisi Over The Top (OTT)
OTT(Over The Top) merupakan teknologi informasi dibidang pendekatan dan pemodelan(implemtasinya berbentuk aplikasi dan layanan aplikasi) untuk video dan audio streaming, messaging dan berbasis mobile. OTT berjalan di Application Layer yaitu layer teratas pada pemodelan layer TCP/IP maupun OSI.

Komponen Penunjang Over The Top (OTT)

·        Telco World
Telco World diisi oleh ISP(Internet Service Provider) dan provider(penyedia) jasa layanan telekonunikasi dan akses internet lainnya. Telco World bertugas menyediakan infrastruktur internet, koneksi internet dan jalur komunikasi untuk menunjang jalannya aplikasi dan layanan OTT. Adapun contoh dari Telco World yaitu Telkom, Telkomsel, XL.

·         OTT World
OTT World adalah tempat dimana pengembang aplikasi berbasis OTT berada termasuk semua penyedia layanan dan bisnis berbasis OTT ada di OTT World.

·         OTT Service
OTT Service didefinisikan sebagai sema bentuk produk layanan di dunia digital(internet) melalui aplikasi-aplikasi komputer berbasis teknologi OTT yang memanfaatkan koneksi internet dan infrastruktur internet yang disediakan oleh Telco World. Jenis layanan yang diberikan OTT Service antara lain layanan streaming video dan audio secara online, layanan jejaring sosial, layanan pesan instan(messaging).

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keterkaitan antara Telco World, OTT World dan OTT Service saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain, jika ada satu komponen yang tidak ada maka kita tidak dapat menjalankan aplikasi berbasis OTT.

Kategori Aplikasi dan Layanan Berbasis Over The Top (OTT)

·         Social Network dan Social Media (Jejaring Sosial dan Media Sosial)
Aplikasi dan layanan berbasis OTT dengan kategori Social Network dan Social Media menenkankan pada layanan ejaring sosial dan media sosial. Dengan menggunakan aplikasi ini para pengguna dapat saling berinterkasi, berdiskusi, berbagi data, informasi dan file di dalamnya. Perbedaan social media dan social network yitu social network lebih mengacu pada media yang disediakan pennyedia layanan dengan memanfaatkan jaringan komputer dan berbasiskan OTT sedangkan social network yaitu suatu bentuk hubungan yang muncul karena adanya interaksi satu sama lain. Terdapat tujuh buah subkategori untuk Social Netwok dan Social Media antara lain Social Connection, Multimedia Sharing, Profesional, Informational, Educational, Hobbies, Academic.

·         Messaging (Pesan Instan)
Kategori aplikasi yang menekankan pada layanan kirim dan terima pesan secara cepat(instant messaging). Adanya aplikasi ini menjadikan kemudahan dalam berkomunikasi baik dua arah maupun secara massal bukan hanya dalam bentuk teks namun berkembang menjadi video seiring kemajuan teknologi dan dukungan internet yang memadai. Adapun contoh dari layanan dan aplikasi berbasis OTT dengan kategori messaging antara lain WhatsApp, Line, Telegram, Kakao Talk, WeChat.

·         Streaming Audio Video
Kategori layanan dan aplikasi berbasis OTT untuk kategori streaming video dan audio menekankan kepada jenis layanan streaming file multimedia audio dan video secara online kepada pengguna. Salah satu contoh pemberi layanan ini adalah Youtube. Pada aplikasi layanan berbasis OTT dalam kategori streaming audio dan video ada hal yang perlu diketahui dalam pengembangannya, yaitu:
1.      Kualitas layanan dari sudut pandang penyedia layanan melalui QoS(Quality of Service).
2.      Kualitas layanan dari sudut pandang pengguna melalui QoE(Quality of Experience).
3.      Socket programming, port, ID Adress yang menjadi syarat dalam koneksi jaringan komputer.
4.      Pemahaman mengenai protokol yang digunakan misalnya UDP(User Datagram Protocol) dan RTP(Real Time Protocol).

Berikut adalah contoh aplikasi-aplikasi online berbasis Over The Top (OTT), yaitu:

·         Yahoo
Yahoo merupakan perusahaan IT dunia yang bergerak dibidang layanan surat elektronik(e-mail), mesin pencari(search engine), berita(news), sharing foto dan beragam layanan lainnya. Tuntuk memudahkan para penggunanya Yahoo menyediakan subdomain untuk negara masing-masing misalkan Indonesia dengan id.

·         Google
Google merupakan salah satu perusahaan IT dunia yang bergerak dibidang layanan mesin pencari(search engine), surat elektronik(e-mail), aplikasi perkantorandan penyimpanan berbasis Cloud(google Doc dan Google Drive), layanan sumber kode terbuka(Code Google), jejaring sosial(G++), kacamata pintar memanfaatkan teknologi Augmented Reality dan Cloud Computing(Google Glasses), dan sejumlah layanan lainnya yang berbasis online, Cloud dan OTT.

·         Youtube
Youtube merupakan perusahan IT dunia yang bergerak dibidang layanan streaming audio dan video dan jejaring sosial. Layanan yang disediakan antara lain layanan streaming audio dan video, pengguna dapat beropini secara langsung tentang konten audio dan video yang disajikan langsung oleh para pengguna(user content generate).

·         Facebook
Facebook merupakan perusahaan IT dunia yang bergerak dibidang layanan jejaring sosial(social network), yang kemudian menjadi sebuah platform tersendiri dalam layanan berbasis Cloud Computing(PAAS/Platforn As A Service). Facebook bukan hanya social media dan social network tapi mendukung layanan Cloud Computing diamna setiap orang dapat membuat aplikasi mengikuti platform Facebook. Facebook juga menyediakan layanan multibahasa.

·         Twitter
Twitter merupakan perusahaan IT kelas dunia yang menawarkan layanan dan aplikasi berbasis OTT dibidang jejaring sosial, micro blog, baik pada platform desktop maupun mobile.

Peranan Cloud Computing

Definisi Cloud Computing berdasarakan NIST (National Institute of Standard and Technology) yaitu sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi dan layanan yang digunakan sesuai keperluan(on demand). Adapun perenan dari Cloud Computing, yaitu: meminimalisir interkasi dengan penyedia layanan(vendor/provider) Cloud Computing, menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Peranan IOT (Internet Of Things)

IOT (Internet Of Things) atau M2M (Machine to Machine) didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian, komunikasi dan kerjasama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan internet.
Seperti yang sudah dijelaskan pada definisi, IOT berperan sebagai media komunikasi antara jaringan komputer dengan perangkat keras lainnya dengan menggunakan internet dan menggunakan teknologi sensor. Contohnya kita dapat mengendalikan rumah dari jarak jauh, membuat sensor jarak jauh (misalkan pintu kamar dan rumah), membuat sensor kebakaran, mengendalikan pesawat ternbang dan lainnya. Teknologi IOT bergantung pada sensor yang berfungsi untuk memperoleh inputan data, temperatur, suara sesuai dengan kebutuhan untuk selanjutnya diolah menjadi informasi yang bermanfaat.

IOT (Internet Of Things) Beserta Integrasinya

Pada M2M/IOT terdapat empat buah elemen dengan integrasinya masing-masing, yaitu:

·         Integrasi benda fisik (things integration)
Integrasi benda fisik terjadi antara dunia digital dengan dunia nyata. Dunia nyata berupa alam semesta yang menjadi lingkungan kita sedangkan dunia digital mencakup hal terkait komputer, komputerisasi dan pemrosesan digital didalamnya.

·         Integrasi data (data integrations)
Intergrasi data terjadi antara dunia digital dengan dunia jaringan komputer. Jaringan komputer mencakup segala komputer dengan perangkat lain yang terhubung membentuk internet.
·         Integrasi semantik (semantic integration)
Integrasi semantik terjadi antara dunia jaringan komputer/internet dan dunia nyata.

·         Integrasi pengetahuan (knowledge integration)
Integrasi pengetahuan terjadi antara pengguna, masyarakat dan komunitas yang mengembangkan dan memanfaatkan M2M/IOT.

Definisi Smart City

Smart City atau secara harfiah berarti kota pintar merupakan konsep pengembangan, penerapan dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah (khususnya perkotaan) sebagai sebuah interaksi kompleks diantara berbagai sistem yang ada di dalamnya. Kata city(kota) digunakan karena kota sebagai pusat dari negara ataupun wilayah. Konsep Smart city awalnya diterapkan di Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan tujuan untuk menciptakan kemandirian daerah dan meningkatkan layanan publik. Kini smart City sudah diterapkan dibanyak negara antara lain benua Asia, Amerika, Australia dan Eropa. Penerapannya menyangkut berbagai bisang antara lain pendidikan, kesehatan, pariwisata, pemerintahan dan lainnya.

Smart City memilik sepuluh elemen meliputi infrastruktur, modal, aset, perilaku, budaya, ekonomi, sosial, teknologi, politik dan lingkungan. Melalui impelmentasi Smart City diharapkan akan menciptakan taraf hidup yang lebih baik bagi masyarakat.

Kaitan Teknologi dengan Cloud Computing dan Smart City

Teknologi tersebut memiliki keterkaitan dengan Cloud Computing, Smart City atau keduanya. Hal tersebut dibagi menjadi dua yaitu, sebagai teknologi pendahulu dan sebagai teknologi pelengkap.
Sebagai teknologi pendahulu

Teknologi – teknologi seperti Green Computing, Cluster Computing dan Grid Computing menjadi teknologi pendahulu dari Cloud Computing. Cluster Computing dan Grid Computing tidak menyediakan on demand service, sehingga memboroskan energi dan sumber daya yang ada.

Green Computing adalah teknologi sekaligus konsep untuk menggunakan komputer secara ramah lingkungan (go green). Berdasarkan konsep Green Computing serta kekurangan dari Cluster Computing dan Grid Computing maka diciptakanlah Cloud Computing yang menyajikan tiga layanan (IAAS, PAAS dan SAAS). Ketiga layanan ini bersifat on deman.

Dengan adanya on demand service, tentu saja elastisitas Cloud Computing jauh lebih cepat dibandingkan Cluster Computing dan Grid Computing. Jadi dapat dikatakan, Cloud Computing adalah perbaikan dari teknologi yang ada sebelumnya.

Sebagai Teknologi Pelengkap
Teknologi Grid Computing, Radio Frequency Identifier (RFID), Near Field Communication (NFC), dan Internet of Things (IOT) dapat menjadi pelengkap dari teknologi Cloud Computing dan Smart City. Beberapa bentuk penerapan sebagai berikut.

1.      Smart Grid memanfaatkan teknologi Cloud Computing dan Smart City. Smart Grid menawarkan kemampuan dan teknologi masa depan untuk mengelola sumber daya komputasi Grid Computing dengan lebih baik.

2.      Layanan kesehatan (smart health/ e-health) melalui pemanfaatan teknologi IOT berbasis perangkat mobile, aplikasi mobile, dan jaringan internet.

3.      Sejumlah penerapan teknologi NFC pada bidang industri, transaksi online/digital, transportasi, kesehatan, pertukaran data dan lain-lain yang dikolaborasikan dengan teknologi Cloud Computing.

4.      Penerapan E-Governance di Eropa memanfaatkan Augmented Reality, Cloud Computing dan Smart City.

5.      RFID yang diterapkan dengan memanfaatkan teknologi Cloud Computing, Smart City, maupun keduanya.


6.      Pembuatan arsitektur Cloud Computing untuk implementasi Smart City memanfaatkan NFC juga telah diteliti oleh beberapa peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar